Saat ini vaksin HPV sudah menjadi trend khususnya bagi kaum hawa untuk mencegah kanker serviks. Untuk itu pada tulisan kali ini kami akan mengangkat pertanyaan-pertanyaan yang sering kali diajukan kepada kami seputar vaksin HPV ini. Berikut kami rangkum pertanyaan-pertanyaan tersebut di bawah ini.
1. Mengapa isu pencegahan kanker serviks ini menjadi begitu penting untuk kita?
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013, prevalensi kanker di Indonesia sebesar 1,4 per 1000 penduduk dan Yogyakarta menempati urutan teratas dengan prevalensi 4,1 per 1000 penduduk. Di Indonesia diperkirakan tiap tahun terdapat 100 penderita baru per 100.000 penduduk. Berdasarkan Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) pada tahun 2010, kanker payudara dan kanker leher rahim merupakan jenis kanker tertinggi pada pasien rawat inap maupun rawat jalan di seluruh RS di Indonesia, dengan persentase 28,7% untuk kanker payudara, dan kanker leher rahim 12,8%. Disamping mahal, pengobatan kanker serviks stadium lanjut memberikan hasil harapan hidup 5 tahun yang rendah.
2. Apa itu kanker serviks?dan apa hubungannya dengan vaksin? bukankah vaksin hanya digunakan untuk mencegah penyakit infeksi?
Kanker serviks adalah suatu keganasan pada leher rahim, dimana sel-sel yang awalnya normal berubah menjadi ganas dan meyebar ke seluruh tubuh hingga menyebabkan kematian. Saat ini diketahui bahwa pada 99% wanita yang mengalami kanker serviks terdapat infeksi HPV. Untuk itu lah diciptakan vaksin yang mampu mencegah infeksi HPV ini.
3. Apakah vaksin ini terbukti efektif dalam mencegah kanker serviks?
Vaksin HPV terbukti efektif mencegah kejadian kanker serviks hingga 93% dengan rentang 90-100%. Karena efektivitasnya yang begitu hebat dalam pencegahan kanker serviks maka vaksin ini sering disebut dengan vaksin kanker serviks.
4. Ada berapa jenis vaksin HPV ini? Dan apa perbedaan tiap vaksin ini?
Ada 2 jenis vaksin HPV yang sudah luas beredar saat ini. Yang pertama adalah vaksin HPV (dengan merek dagang vaksin Cervarix) yang mencegah 2 strain virus yaitu strain 16 dan 18, satunya adalah vaksin HPV yang mencegah 4 strain virus (dengan merek dagang Gardasil) yaitu strain 6,11,16, dan 18. Sebenarnya virus HPV ini memiliki lebih dari 100 strain berbeda, tetapi >70% kejadian kanker serviks diakibatkan oleh strain 16 dan 18. Sedangkan strain 6 dan 11 yang terdapat pada vaksin HPV4 berfungsi untuk mencegah kutil kelamin, karena HPV ini selain menyebabkan keganasan juga dapat menyebabkan timbulnya tumor jinak pada tubuh. Saat ini pun sudah dikembangkan vaksin HPV 9 strain (dengan merek dagang vaksin Gardasil9) yang berisi 4 strain virus seperti vaksin Gardasil ditambah 4 strain virus yang bertanggung jawab terhadap kejadian kanker serviks yaitu strain 31, 33, 45, 52, 58.
Artikel terkait : VAKSIN HPV 5 ALASAN PENTING SAAT INI WAJIB DIBERIKAN PADA PEREMPUAN
5. Jika yang dicegah hanya 70% penyebab kanker serviks, kenapa dikatakan bahwa vaksin HPV memiliki efektivitas sekitar 93%?
Dua mekanisme yang mungkin terjadi. Yang pertama adalah kemngkinan munculnya kekebalan komunitas, dimana orang-orang yang sudah terlindungi dengan vaksin melindungi orang-orang yang belum divaksin. Yang kedua adalah kemungkinan terjadinya cross link protection, artinya adalah bahwa antibodi yang dipicu oleh vaksin yang harusnya hanya mencegah HPV strain 16 dan 18 ternyata juga menyerang strain lain penyebab kanker serviks seperti strain 31,33,45,52,dan 58 yaitu 20% penyebab kanker serviks lainnya.
6. Siapa saja dan kapan sebaiknya mendapat vaksin HPV ini?
Vaksin ini memang lebih diutamakan untuk wanita, dan paling optimal usia 11-12 tahun meskipun sebenarnya bisa diberikan sejak usia 9 tahun. Vaksin ini juga masih sangat efektif ketika diberikan pada wanita yang belum aktif secara seksual, karena penularan utama HPV apakah melalui kontak selaput lendir. Bahkan vaksin ini masih bisa digunakan hingga usia 55 tahun.
Laki-laki pun juga bisa menggunakan vaksin ini, tujuannya untuk mencegah kanker penis, anus, rektum, orofaring dan mencegah menularkan ke pasangannya.
Laki-laki yang memiliki fakor resiko tinggi juga lebih disarankan seperti yang sering bergonta-ganti pasangan apalagi pasangannya juga sering bergonta-ganti pasangan, kemudian laki-laki yang berhubungan dengan laki-laki.
7. Berapa kali sebaiknya seseorang mendapat vaksin ini? Dan apakah perlu diulang?
Vaksin ini diberikan 3 kali dengan jadwal vaksinasi 0, 1, dan 6 bulan untuk vaksin HPV Cervarix dan 0, 2, dan 6 bulan untuk vaksin HPV Gardasil. Untuk anak usia kurang 14 tahun bisa diberikan 2 dosis saja yaitu 0 dan 6 bulan.
Sampai saat ini belum ada rekomendasi untuk dilakukan pengulangan, tetapi perlu diingat bahwa hampir semua vaksin mempunyai “waning immunity”, artinya titer antibodinya akan semakin turun seiring berjalannya waktu, rata-rata 5 tahun mulai terjadi penurunan, dan 10 tahun sudah hilang. Meskipun begitu kita masih memiliki “immune memory”.
8. Bagaimana jika saya terlambat untuk vaksin dosis kedua atau ketiga?
Meskipun ada beberapa rekomendasi mengenai interval maksimal antar dosis untuk jadwal vaksinasi HPV terlambat, tetapi belum ada rekomendasi yang benar-benar kuat. Artinya jika terlambat untuk dosis kedua dan ketiga tinggal dilanjut saja, yang penting jarak antara dosis kedua dan ketiga minimal 12 minggu.
9. Apakah efek samping vaksin kanker serviks ini?
Vaksin HPV memiliki tingkat keamanan yang sangat tinggi. Efek samping yang ditimbulkannya biasanya ringan dan akan sembuh sendiri dalam beberapa hari. Efek samping yang kadang timbul yaitu nyeri pada bekas suntikan dan bengkak pada bekas suntikan. Lebih jarang lagi seperti demam, nyeri otot, mual, dan lemes. Dan yang teramat sangat jarang adalah shock anafilaksis yaitu reaksi alergi tipe cepat yang muncul dalam 15 menit pertama setelah suntikan, sehingga sebaiknya menunggu 15 menit di tempat vaksinasi sehingga ketika ada kejadian tersebut bisa langsung ditangani.
10. Apakah tidak sebaiknya menunggu sebelum menikah?Bagaimana jika saya berencana hamil, apakah tidak bahaya? Bagaimana jika saya sedang hamil atau menyusui?
Justru vaksin ini paling efektif diberikan sebelum mulai aktif berhubungan seksual, sehingga sebelum menikah justru lebih diutamakan. Jika hanya berencana hamil, sebuah studi telah mebuktikan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan pada wanita-wanita yang menerima vaksin dan tidak yang kemudian hamil dalam 1 bulan setelah menerima vaksin dalam hal kemungkinan prematuritas, aborsi, dan lahir cacat.
Meskipun bukan vaksin hidup dan bahkan bukan virus utuh, tetapi belum cukup data untuk menyatakan bahwa vaksin ini aman untuk ibu hamil karena desain penelitian seperti ini biasanya sifatnya tidak disengaja karena alasan etis.
Artikel terkait : VAKSIN KANKER SERVIKS SAAT PROGRAM HAMIL, BAHAYA?
11. Adakah cara lain pencegahan kanker serviks selain vaksinasi HPV?
Yang pertama adalah kurangi faktor resikonya, seperti sering bergonta-ganti pasangan, perilaku seks yang menyimpang seperti anal dan oral seks, dan menjaga kesehatan.
Yang kedua adalah tes skrining tiap 3 tahun bagi yang sudah pernah berhubungan dapat berupa pap smear ataupun IVA, hingga cek strain HPV dengan PCR.
12. Apakah perlu dilakukan pap smear dulu sebelum vaksinasi HPV bagi yang sudah menikah?
Pap smear dan vaksinasi HPV merupakan rekomendasi terpisah. Jangan sampai karena menunggu pap smear atau hasil pap smear kita menunda-nnda untuk mendapatkan vaksin HPV. Meskipun pada akhirnya nanti ternyata hasil pap smear menunjukkan adanya kelainan pre kanker, vaksin ini tidak akan menambah berat penyakit tersebut dan masih bisa melindungi dari strain lainnya, bahkan ada studi terbaru bahwa vaksin HPV dapat meregresi tingkat lesi pre kanker tersebut.
Artikel terkait : DAFTAR HARGA VAKSIN / BIAYA IMUNISASI KLINIK VAKSINASI RAISHA