BEDA VAKSIN VARICELLA CACAR AIR VARILRIX DAN VARIVAX

   Saat tulisan ini dibuat perusahaan farmasi MSD atau sering juga disebut Merck baru saja memasarkan produk vaksin varicella (cacar air) mereka di Indonesia dengan merek dagang Varivax. Sebelumnya perusahaan GSK telah lebih dulu memasarkan produk vaksin cacar air mereka dengan merek dagang Varilrix. Yang selalu menjadi pertanyaan adalah apakah beda vaksin varicella cacar air varilrix dan varivax ini? Untuk itu kami akan membahasnya dengan merujuk pada sebuah jurnal terbaru dengan desain penelitian meta analisis dimana desain penelitian ini dalam dunia kedokteran menempati urutan paling tinggi dikarenakan fungsinya yang menggabungkan semua penelitian yang sudah ada. Namun sayangnya referensi dari penelitian ini sebagian besar masih merupakan jurnal dengan penelitian retrospektif (artinya melihat ke belakang), dan biasanya rentan akan bias penelitian terutama recall bias (artinya pasien tidak ingat pasti kejadian saat itu).

Artikel terkait : VAKSIN SEBELUM KE LUAR NEGERI

   Sampai saat ini belum ada kesepakatan luas perihal berapa kali seharusnya pemberian vaksin cacar air ini. Ada pedoman yang menyarankan hanya sekali dan ada juga yang dua kali. Penelitian pemberian vaksin cacar air sebanyak dua kali ini memang belum terlalu banyak. Itulah kenapa pada penelitian kali ini masih lebih ditekankan untuk pemberian satu dosis. Biasanya outcome dari penelitian ini akan melihat seberapa berat tingkat cacar air yang akan muncul setelah 6 minggu pemberian vaksin ini. Patokan 6 minggu ini digunakan dengan asumsi bahwa jika masih dalam waktu 6 minggu maka masih ada dua kemungkinan yaitu pasien sudah terkena infeksi sebelum divaksin atau vaksin belum mulai bekerja. Tingkat ringan dan beratnya lebih ditekankan pada jumlah vesikel yang muncul di kulit; ringan jika kurang dari 50 vesikel, sedang sampai berat jika lebih dari 50 lesi atau dengan komplikasi serius seperti pnemonia, encephalitis, dll yang disebabkan oleh virus ini juga.

   Pada gambar diagram di atas terlihat bahwa dalam pencegahan varicella untuk semua tingkat keparahan penyakit rata-rata semua merek vaksin varicella memiliki efektivitas sebesar 81%. Sedangkan jika dibagi berdasar mereknya, varilrix memiliki efektivitas sebesar 77% dan varivax sebesar 82%. Namun sayangnya perbedaan keduanya tidak lah signifikan. Meskipun demikian varivax masih tampak lebih unggul. Pada gambar kedua tampak hasil penelitian pencegahan vaksin varicella dalam mencegah cacar air dengan tingkat sedang sampai berat. Rata-rata semua jenis vaksin varicella mampu memberikan efektivitas dalam pencegahan cacar air tingkat sedang hingga berat sebesar 98%. Sedangkan jika dibagi berdasarkan mereknya lagi maka efektivitas vaksin varilrix dan varivax juga sama-sama sebesar 98%.

   Jadi apakah saat ini Anda sudah bisa menyimpulkan? Kedua vaksin ini sama-sama memiliki efektivitas yang luar biasa dalam pencegahan cacar air. Anda tidak perlu ragu untuk memilih salah satunya karena efektivitas keduanya hampir sama. Jangan sampai putra-putri Anda harus absen ke sekolah karena terkena cacar air ini, dan bahkan jika berat penderita cacar air ini harus dirawat di rumah sakit, bahkan beberapa kasus yang lebih jarang dapat menyebabkan kematian. Kasus cacar air yang berat umumnya mengenai anak yang sudah lebih remaja.

   Pada tulisan yang lain, kami juga akan membahas berapa kali sebaiknya seseorang mendapatkan vaksin ini. Hal ini penting karena sudah mulai banyak laporan mengenai adanya waning immunity (penurunan imunitas seiring berjalannya waktu) dari vaksin varicella ini. Sehingga beberapa negara sudah memberlakukan jadwal 2 kali guna mencegahnya. 

Artikel terkait: Daftar Harga Vaksin / Biaya Imunisasi Klinik Vaksinasi Raisha