YANG PERLU ANDA KETAHUI
1. Arti Hepatitis B
Hepatitis B adalah penyakit serius yang mempengaruhi liver. Penyebabnya adalah virus hepatitis B (HBV).
• Tahun 2009, sekitar 38.000 orang tertular hepatitis B
• Setiap tahun, kira-kira 2.000-4.000 orang di Amerika meninggal akibat penyakit sirosis atau kanker liver akibat hepatitis B.
Hepatitis B bisa mengakibatkan:
Penyakit yang akut (dalam jangka waktu lama). Yang mengakibatkan:
• hilang nafsu makan
• diare dan muntah
• letih
• kuning (kulit atau mata menjadi kuning)
• rasa sakit pada otot, tulang sendi, dan perut.
Penyakit yang akut lebih sering terjadi pada orang dewasa. Anak-anak yang tertular biasanya tidak menunjukkan gejala.
Infeksi yang kronis (dalam jangka waktu lama). Sebagian orang kemudian menderita infeksi Hepatitis B yang kronis. Kebanyakan mereka tidak menunjukkan gejala, Tapi infeksi ini tetap menjadi sangat serius dan dapat mengakibatkan:
• kerusakan liver (sirosis)
• kanker liver
• kematian
Infeksi kronis lebih sering dialami bayi dan anak-anak dibanding orang dewasa. Mereka yang tertular dengan kronis bisa menyebarkan virus Hepatitis B pada orang lain, sekalipun jika mereka tidak tampak sakit. Hingga 1,4 juta penduduk Amerika mungkin menderita infeksi Hepatitis B yang kronis.
Artikel terkait : VAKSIN HEPATITIS B : DEWASA DAN ANAK BAYI
Virus Hepatitis B mudah tersebar melalui kontak dengan darah atau cairan tubuh lainnya dari orang yang tertular. Orang-orang juga bisa tertular bila mengalami kontak dengan obyek yang terkontaminasi, di mana virus ini bisa bertahan hidup hingga 7 hari, Seseorang bisa tertular melalui:
• Bayi yang ibunya tertular bisa ketularan saat dilahirkan
• Anak-anak, remaja, orang dewasa bisa tertular melalui:
– kontak dengan darah dan cairan tubuh melalui kulit yang terbuka seperti gigitan, sayatan, atau luka memar;
– kontak dengan benda-benda yang bisa dihinggapi oleh darah atau cairan tubuh manusia, misalnya sikat gigi, alat cukur, atau alat pemantau dan alat perawatan penyakit diabetes.
– melakukan hubungan seks tanpa pengaman dengan orang yang tertular
– berbagi jarum saat menyuntikkan obat
– tertusuk jarum bekas
2. Vaksinasi Hepatitis B: Mengapa Perlu Divaksinasi?
Vaksinasi Hepatitis B bisa mencegah hepatitis B, dan beberapa akibat serius dari infeksi Hepatitis B , termasuk kanker liver dan sirosis.
Vaksinasi Hepatitis B secara rutin pada anak-anak di AS dimulai pada tahun 1991. Sejak saat itu, kasus hepatitis B akut di kalangan anak-anak dan remaja dilaporkan mengalami penurunan hingga lebih dari 95% – dan hingga 75% pada semua kelompok usia.
Vaksinasi Hepatitis B bisa diberikan secara tersendiri atau dalam suntikan yang sama bersama vaksin lain.
Vaksinasi Hepatitis B yang rutin disarankankan untuk sebagian orang dewasa dan anak-anak di Amerika pada tahun 1982, dan untuk semua anak pada tahun 1991. Sejak tahun 1990, infeksi Hepatitis B yang baru di kalangan anak-anak dan remaja telah berkurang hingga lebih dari 95% – dan hingga 75% pada kelompok-kelompok usialain.
Vaksinasi memberikan perlindungan jangka panjang terhadap infeksi Hepatitis B, dan mungkin seumur hidup.
3. Siapa yang sebaiknya mendapat vaksinasi Hepatitis B dan kapan?
Anak-anak dan Remaja
• Biasanya bayi mendapatkan 3 dosis vaksin Hepatitis B:
Dosis pertama: Saat lahir
Dosis ke dua: usia 1-2 bulan
Dosis ke tiga: usia 6-18 bulan
Sebagian bayi mungkin diberi 4 dosis, misalnya jika menggunakan vaksin campuran yang mengandung Hepatitis B . (Satu kali suntikan yang mengandung beberapa vaksin.) Dosis ekstra tidak membahayakan.
• Semua orang sampai usia 18 tahun yang belum pernah mendapatkan vaksinasi ini sebaiknya juga divaksinasi.
Orang Dewasa
• Semua orang dewasa yang belum divaksinasi yang beresiko tertular Hepatitis B sebaiknya divaksinasi. Termasuk di antaranya:
– pasangan seks orang yang tertular HBV
– pria yang berhubungan seks dengan sesama jenis
– orang-orang yang menyuntikkan narkoba yang dijual di jalanan
– orang-orang yang memiliki pasangan seks lebih dari satu
– penderita penyakit liver kronis atau penyakit ginjal
– orang-orang yang pekerjaannya membuat mereka terekspos pada darah manusia atau cairan tubuh lainnya
– Penderita diabetes di bawah usia 60 tahun
– kontak dengan anggota keluarga di rumah yang tertular Hepatitis B
– penghuni dan staf panti untuk penderita cacat
– penderita cuci ginjal,
– orang-orang yang bepergian ke negara-negara yang lazim terdapat Hepatitis B
– penderita infeksi HIV
• Mungkin orang-orang lain disarankan oleh dokter mereka untuk mendapatkan vaksin hepatitis B. Misalnya: penderita diabetes usia 60 tahun ke atas. Semua orang lain yang ingin terlindung dari infeksi hepatitis B bisa divaksinasi.
• Wanita hamil yang berisiko mengalami salah satu hal di atas sebaiknya divaksinasi. Wanita hamil lainnya yang ingin mendapat perlindungan juga bisadivaksinasi.
Orang dewasa yang mendapat vaksin hepatitis B sebaiknya diberi 3 dosis – di mana dosis ke dua diberikan 4 minggu setelah dosis pertama dan dosis ke tiga diberikan 5 bulan setelah dosis ke dua. Dokter Anda akan memberitahu jadwal pemberian dosis Anda yang bisa digunakan dalam keadaan tertentu.
4. Yang sebaiknya tidak mendapatkan vaksinasi Hepatitis B
• Siapapun yang menderita alergi yang mengancam nyawa terhadap ragi atau terhadap bahan apapun dari vaksin ini tidak boleh mendapatkan vaksinasi hepatitis B. Beritahu dokter Anda jika anak Anda menderita alergi yang parah.
• Siapapun yang pernah menderita reaksi alergi yang membahayakan nyawa terhadap dosis vaksinasi Hepatitis B tidak boleh diberi dosis vaksin ini lagi.
• Siapapun yang menderita penyakit kadar sedang atau ringan saat jadwal vaksin ini harus menunggu sampai sembuh dulu. Dokter Anda bisa memberikan informasi lebih jauh mengenai tindakan pencegahan ini. Catatan: Mungkin Anda diminta menunggu selama 28 hari sebelum menyumbang darah setelah mendapat vaksin hepatitis B. Karena tes penyaringan bisa salah mengartikan vaksin dalam aliran darah (yang bukan merupakan infeksi) sebagai infeksi hepatitis B.
Artikel terkait : BEDA VAKSIN HEPATITIS B DEWASA DAN ANAK BAYI
5. Resiko vaksinasi Hepatitis B
Hepatitis B adalah vaksin yang sangat aman. Sebagian besar orang tidak mengalami masalah dengannya.
Vaksin ini mengandung bahan yang tidak menular dan tidak menyebabkan infeksi hepatitis B.
Menurut laporan, masalah ringan berikut ini pernah terjadi:
• Rasa nyeri pada bagian tubuh yang disuntik (dialami oleh hingga kira-kira 1 di antara 4 orang).
• Suhu tubuh mencapai 99,9°F atau lebih (dialami oleh hingga kira-kira 1 di antara 15 orang).
Masalah yang berat jarang terjadi. Reaksi alergi yang parah diyakini terjadi sekitar satu kali dalam 1,1 juta dosis.
Seperti layaknya obat manapun, vaksinasi dapat mengakibatkan reaksi yang serius. Tetapi resiko vaksinasi yang menyebabkan keadaan berbahaya yang serius atau kematian termasuk kecil. Lebih dari 100 juta penduduk Amerika telah mendapatkan hepatitis B.
Artikel terkait: Pernyataan Informasi Mengenai Vaksin Hepatitis A
6. Bagaimana jika terjadi reaksi kadar sedang atau parah?
Apa yang harus saya amati?
• Keadaan apapun yang tidak lazim, misalnya demam tinggi atau perubahan perilaku. Tanda-tanda reaksi alergi yang parah dapat berupa kesulitan bernafas, serak atau tersengal-sengal, hives (penyakit gatal dengan bintik-bintik merah), pucat, merasa lemah, detak jantung yang cepatr atau pening.
Apa yang harus saya lakukan?
• Hubungi dokter atau langsung antarkan orang tersebut ke dokter.
• Ceritakan kejadiannya pada dokter, termasuk tanggal dan jamnya, dan kapan vaksinasi tersebut diberikan.
• Mintalah dokter Anda melaporkan reaksi alergi tersebut dengan mengisi formulir Vaccine Adverse Event Reporting System (VAERS). Atau Anda dapat memberikan laporan ini melalui situs web VAERS di www.vaers.hhs.gov, atau dengan menelepon 1-800-822-7967.
VAERS tidak memberikan saran medis.
7. Program Kompensasi Nasional untuk Cedera Akibat Vaksinasi
Program Kompensasi Nasional untuk Cedera Akibat Vaksinasi (National Vaccine Injury Compensation Program/VICP) mulai diadakan pada tahun 1986.
Bila Anda merasa yakin telah menderita akibat vaksinasi, Anda dapat mengajukan klaim ke VICP dengan menelepon 1-800-338-2382 atau mengunjungi situs web www.hrsa.gov/vaccinecompensation.
8. Bagaimana saya bisa mengetahui lebih jauh?
• Bertanyalah pada dokter Anda. Mereka dapat memberikan sisipan paket vaksinasi atau menyarankan sumber informasi lain pada Anda.
• Teleponlah departemen kesehatan setempat atau negara bagian Anda.
• Hubungi Centers for Disease Control and Prevention (CDC):
– Teleponlah 1-800-232-4636 (1-800-CDC-INFO)
– Kunjungi situs web CDC di: www.cdc.gov/vaccines
Sumber: http://www.immunize.org/vis