PERNYATAAN INFORMASI MENGENAI VAKSIN INFLUENZA INAKTIF
YANG PERLU ANDA KETAHUI
1. Mengapa Perlu Divaksinasi?
Influenza (“flu”) adalah penyakit menular yang menyebar di seluruh Amerika Serikat di setiap musim dingin, biasanya antara bulan Oktober sampai Mei.
Penyebabnya adalah virus influenza, yang terutama tersebar melalui batuk, bersin, dan bersentuhan.
Siapapun bisa menderita influenza, tapi risiko menderita flu adalah yang tertinggi di kalangan anak-anak. Gejalanya muncul mendadak dan bisa berlangsung selama beberapa hari. Antara lain adalah:
• demam/kedinginan
• sakit tenggorokan
• letih
• batuk
• pusing
• nyeri otot
• pilek atau hidung tersumbat
Flu bisa membuat sebagian orang jauh lebih parah sakitnya dibanding lainnya. Antara lain adalah anak kecil, mereka yang berusia 65 tahun ke atas, wanita hamil, dan mereka yang menderita penyakit tertentu – misalnya penyakit jantung, ginjal atau paruparu atau sistem kekebalan tubuh yang lemah. Vaksin flu terutama penting bagi golongan orang-orang di atas, dan siapapun yang bersentuhan dengan mereka.
Flu juga bisa menyebabkan radang paru-paru dan menyebabkan penyakit yang sudah ada menjadi lebih parah. Flu bisa menyebabkan diare dan kejang pada anak-anak.
Setiap tahun, ribuan orang di Amerika Serikat meninggal akibat flu, dan jauh lebih banyak yang harus dirawat di rumah sakit.
Vaksinasi flu adalah perlindungan terbaik terhadap flu dan komplikasinya. Vaksin flu juga mencegah penyebarannya kepada orang lain.
2. Vaksinasi influenza yang dinonaktifkan dan rekombinan
Anda mendapatkan vaksin flu melalui suntikan, berupa vaksin yang “dinonaktifkan” atau “rekombinan”. Kedua vaksin ini tidak mengandung virus influenza hidup. Diberikan melalui suntikan dengan jarum dan sering disebut “suntikan flu”.
Vaksin influenza yang berbeda, yang hidup atau dilemahkan disemprotkan ke dalam hidung. Vaksin ini diuraikan dalam Pernyataan Informasi Mengenai Vaksin secara terpisah.
Sebaiknya vaksinasi flu diberikan setiap tahun. Anak-anak usia 6 bulan-8 tahun mungkin membutuhkan dua dosis dalam satu
tahun.
Virus influenza selalu berubah-ubah. Setiap tahun, vaksin flu dibuat untuk melindungi terhadap 3-4 virus yang memungkinan menyebabkan penyakit tahun itu. Vaksin flu tidak dapat mencegah semua kasus penyakit flu, namun merupakan pertahanan terbaik melawan penyakit ini.
Perlu waktu 2 minggu sebelum perlindungan ini berkembang setelah mendapat suntikan, dan perlindungannya bertahan selama beberapa bulan sampai satu tahun.
Sebagian penyakit yang tidak disebabkan oleh virus influenza sering disalah mengerti sebagai flu. Vaksin flu tidak akan mencegah semua penyakit ini, melainkan hanya mencegah influenza.
Sebagian vaksin influenza yang dinonaktifkan mengandung zat pengawet berbasis merkuri bernama thimerosal. Menurut beberapa
penelitian, therimosal dalam vaksin tidaklah berbahaya, namun vaksin influenza yang tidak mengandung thimerosal juga tersedia.
3. Sebagian orang tidak boleh mendapatkan vaksinasi ini
Beritahukan pada orang yang memberikan vaksin ini pada Anda:
Jika Anda mengalami alergi apapun yang parah dan mengancam nyawa. Jika Anda pernah mengalami reaksi alergi yang mengancam nyawa setelah mendapatkan satu dosis vaksin flu, atau menderita alergi yang parah terhadap bagian apapun dari vaksin ini, termasuk (misalnya) alergi terhadap gelatin, antibiotik, atau telur, sebaiknya Anda tidak mendapatkan vaksin ini.
Sebagian besar, tapi tidak semua, jenis vaksin flu mengandung sedikit protein telur.
Jika Anda pernah menderita Guillain-Barré Syndrome (GBS/ kelumpuhan yang parah). Sebagian orang yang memiliki riwayat GBS tidak boleh mendapatkan vaksin ini.
Hal ini harus dibicarakan dengan dokter Anda.
Jika Anda sedang tidak enak badan. Biasanya tidak apa-apa mendapat vaksin flu saat sedang menderita sakit ringan, namun sebaiknya Anda menunggu sampai merasa baikan. Anda bisa kembali ketika sudah sembuh.
4. Risiko mengalami reaksi terhadap vaksin
Seperti layaknya obat manapun, vaksinasi dapat mengakibatkan efek samping, yang biasanya ringan dan akan hilang sendiri.
Masalah yang bisa terjadi setelah mendapat vaksin:
Pingsan sesaat bisa terjadi setelah menjalani prosedur medis apapun, termasuk vaksin. Duduk atau berbaring selama kira-kira 15 menit dapat membantu mencegah pingsan dan cedera akibat jatuh. Beritahu dokter Anda jika Anda merasa pening, mengalami perubahan penglihatan, atau telinga Anda terasa berdering.
Bisa terjadi nyeri yang parah pada bahu dan gerakan yang berkurang pada lengan di mana suntikan diberikan setelah mendapat vaksin, namun hal ini jarang terjadi.
Reaksi alergi yang parah akibat vaksin jarang sekali terjadi, diperkirakan kurang dari 1 dalam satu juta dosis. Jika sampai terjadi, biasanya hanya berlangsung selama beberapa menit sampai beberapa jam setelah mendapat vaksin.
Masalah Ringan setelah mendapatkan vaksinasi flu yang dinonaktifkan:
• nyeri, kemerah-merahan, atau bengkak pada bagian tubuh yang mendapat suntikan
• Suara serak
• Mata sakit, mata memerah atau gatal
• Batuk
• demam
• nyeri
• pusing
• gatal
• letih
Jika masalah ini terjadi, biasanya di mulai segera setelah mendapat suntikan dan berlangsung selama 1-2 hari.
Masalah tingkat Sedang setelah mendapat vaksinasi yang dinonaktifkan:
Anak-anak kecil yang mendapatkan vaksinasi influenza yang dinonaktifkan dan vaksin pneumokokus (PCV13) secara
bersamaan bisa berisiko lebih besar mengalami kejang akibat demam. Mintalah informasi lebih jauh kepada dokter Anda.
Beritahu dokter jika anak yang mendapat vaksin influenza pernah mengalami kejang.
Vaksin flu yang dinonaktifkan tidak mengandung virus flu hidup, jadi Anda tidak dapat mengalami flu dari vaksin ini.
Sebagaimana halnya dengan semua obat, ada kemungkinan kecil bahwa vaksin bisa menyebabkan cedera serius atau kematian. Keamanan vaksin selalu dipantau. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi: www.cdc.gov/vaccinesafety/
5. Bagaimana jika terjadi reaksi serius?
Apa yang harus saya amati?
Keadaan apapun yang membuat Anda kuatir, misalnya tandatanda reaksi alergi yang parah, demam yang sangat tinggi, atau perubahan perilaku.
Tanda-tanda reaksi alergi yang parah bisa berupa berupa kesulitan bernafas, hives (penyakit gatal dengan bintik-bintik merah), bengkak pada wajah dan tenggorokan, merasa lemah, detak jantung menjadi cepat dan pening. Reaksi ini bisa berlangsung selama beberapa menit sampai beberapa jam setelah vaksinasi.
Apa yang harus saya lakukan?
Jika menurut Anda ini adalah reaksi alergi yang parah atau keadaan darurat lainnya yang tidak dapat menunggu, hubungi 9-1-1 atau antarkan orang tersebut ke rumah sakit terdekat. Atau teleponlah dokter Anda.
Setelah itu, reaksi alergi itu harus dilaporkan ke Vaccine Adverse Event Reporting System (VAERS). Dokter Anda mungkin mengajukan laporan ini, Atau Anda dapat melakukannya sendiri melalui situs web VAERS di www.vaers.hhs.gov, atau dengan menelepon 1-800-822- 7967.
VAERS tidak memberikan saran medis.
6. Program Kompensasi Nasional untuk Cedera Akibat Vaksinasi
National Vaccine Injury Compensation Program (VICP) atau Program Kompensasi Nasional untuk Cedera Akibat Vaksinasi
adalah program federal yang dibuat untuk memberikan kompensasi pada orang-orang yang mungkin mengalami cedera akibat vaksin
tertentu.
Mereka yang merasa yakin telah menderita cedera akibat vaksinasi dapat mempelajari program ini dan mengenai cara mengajukan klaim dengan menelepon 1-800-338-2382 atau mengunjungi situs web VICP di www.hrsa.gov/vaccinecompensation. Ada batas waktu untuk mengajukan klaim guna mendapatkan kompensasi.
7. Bagaimana saya dapat mempelajari lebih jauh?
Bertanyalah pada dokter Anda.
Teleponlah departemen kesehatan setempat atau di negara bagian Anda.
Hubungi Centers for Disease Control and Prevention (CDC):
– Teleponlah 1-800-232-4636 (1-800-CDC-INFO) atau
– Kunjungi situs web CDC di www.cdc.gov/flu
Artikel terkait: DAFTAR HARGA VAKSIN / BIAYA IMUNISASI KLINIK VAKSINASI RAISHA