Masih banyak golongan anti vaksin yang melakukan berbagai cara untuk membuat orang-orang tidak mau melakukan vaksinasi atau imunisasi. Salah satu hal yang mereka lakukan adalah memaparkan isi vaksin yang mana ketika orang membaca sepintas akan langsung ketakutan. Hal itu mereka lakukan secara membabi buta tanpa melihat kebenaran fakta yang ada. Ketika ada seseorang yang tidak menyukai sesuatu, apapun kebaikan yang benar-benar ada pada sesuatu yang mereka benci mereka anggap tidak ada.
Hal ini tidak menjadi masalah besar ketika kepercayaan itu mereka simpan sendiri. Yang menjadi masalah adalah ketika mereka menyebarkan kepercayaan itu kepada orang lain yang sebelumnya tidak tahu apa-apa. Padahal keberhasilan suatu program imunisasi itu ditentukan oleh banyak hal salah satunya cakupan imunisasi. Sehingga ketika cakupan imunisasi tidak tercapai, masyarakat masih akan rentan terhadap penyakit-penyakit yang sebenarnya bisa dicegah dengan vaksin. Jika yang terjangkit adalah orang anti vaksin itu sendiri tidak masalah, yang jadi masalah adalah ketika orang yang sudah divaksin pun bisa menjadi rentan kembali karena paparan penyakit berulang dari orang-orang yang tidak divaksin.
Artikel terkait : VAKSIN HPV 5 ALASAN PENTING SAAT INI WAJIB DIBERIKAN PADA PEREMPUAN
Baiklah, kita kembali ke topik kita. Apakah benar dalam vaksin kanker serviks itu terdapat aluminium? Jawabannya adalah “BENAR”. Wah, berarti tepat dunk kata para golongan anti vaksin kalau vaksin itu berbahaya. Kalau untuk masalah itu jawabannya adalah “TIDAK BENAR”. Kenapa bisa begitu? Mari kita bahas bersama-sama. Aluminium dalam vaksin digunakan sebagai ajuvan artinya bahan tambahan. Bahan tambahan di sini maksudnya bukan cuma sebagai pemanis yang kemudian bisa dihilangkan begitu saja. Ajuvan di sini berfungsi sebagai peningkat imunogenisitas vaksin, maksudnya adalah dengan antigen yang lebih kecil suatu vaksin bisa merangsang respon imun setara dengan vaksin yang mengandung antigen lebih banyak tetapi tanpa ajuvan. Tidak hanya vaksin hpv (kanker serviks) yang menggunakan ajuvan, tetapi hampir seluruh vaksin yang beredar saat ini.
Artikel terkait: EFEK SAMPING VAKSIN HPV
Hal ini juga yang bisa menjawab pertanyaan “saat ini jumlah vaksin makin banyak, apakah tidak apa-apa bayi diberikan vaksin sebanyak itu?”. Jawabannya adalah jumlah vaksin makin banyak, tetapi jumlah total antigen seluruh vaksin di zaman dahulu jauh lebih banyak dibandingkan saat ini berkat teknologi ajuvan ini. Luar biasa bukan. Tetapi pertanyaan utama kita belum terjawab “Apakah aman mengkonsumsi aluminium dalam tubuh?
Vaksin yang mengandung aluminium dilakukan pengecekan dengan sangat cermat melalui uji klinis sebelum dilisensi. Garam aluminium adalah satu-satunya material yang dapat digunakan sebagai ajuvan. Jumlah aluminium yang ada dalam vaksin sangat kecil dan diregulasi oleh CBER (Center for Biologics Evaluation and Research).
Artikel terkait : PERNYATAAN INFORMASI MENGENAI VAKSIN HPV (CERVARIX) ANTI KANKER SERVIKS
Aluminium yang terdapat dalam vaksin sama dengan yang ditemukan dalam satu l liter susu formula bayi. Sehingga bayi menerima sekitar 4,4 miligram aluminium dalam 6 bulan kehidupan pertamanya melalui vaksin, tetapi mereka menerima lebih dari pada itu dari asupan sehari-harinya. Dalam rentang periode yang sama (6 bulan pertama kehidupan) bayi yang ASI eksklusif mengkonsumsi sekitar 7 miligram aluminium, bayi yang minum susu formula mengkonsumsi sekitar 38 miligram aluminium, dan bayi-bayi yang minum susu berbahan dasar kedelai mengkonsumsi hampir 117 miligram aluminium. Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel di bawah ini.
*Catatan: Satu miligram adalah seperseribu gram. Satu gram adalah seberat air dalam seperlima sendok teh.
Jumlah Aluminium dalam Vaksin |
|
Vaksin pneumokokus |
0.125 mg/dosis |
Vaksin DPaT |
< 0.17 to < 0.625 mg/dosis |
Vaksin Hib |
0.225 mg/dosis |
Vaksin Hepatitis B |
0.225 mg/dosis |
Vaksin Hepatitis A |
0.225 to 0.25 mg/dosis (anak) |
Vaksin Hepatitis B |
0.225 to 0.5 mg/dosis |
Vaksin Hepatitis A/B |
0.45 mg/dosis |
Vaksin DPaT/Polio/Hepatitis B |
< 0.85 mg/dosis |
Vaksin DPaT/Polio/Hib |
0.33 mg/dosis |
Vaksin HPV (Kanker serviks) |
0.225 mg/dosis |
Vaksin Japanese Encephalitis |
0.25 mg/dosis |
Jumlah Aluminium Dalam Bahan Lainnnya |
|
ASI |
0.04 miligram per liter (mg/L) |
Air danau, teluk, sungai |
0.1 mg/L |
Susu formula bayi |
0.225 mg/L |
Susu formula berbahan dasar kedelai |
0.46 to 0.93 mg/L |
Aspirin |
10 to 20 mg/tablet |
Antasid |
104-208 mg/tablet |
Bisa dilihat kan, bahkan obat maag antasid yang banyak dikonsumsi orang mengandung jauh lebih banyak aluminium. Jika golongan anti vaksin tahu tentang fakta ini, seharusnya mereka juga takut mengkonsumsi obat sakit maag antasid yang dijual di warung dan rasanya seperti permen itu. Bahkan dalam air susu ibu juga terkandung aluminium yang menandakan bahwa material ini juga dibutuhkan oleh tubuh. Sehingga jika alasan ketakutan vaksin karena kandungan aluminium, maka sebaiknya jangan berikan ASI untuk bayi-bayi yang terlahir di dunia ini.
Artikel terkait : DAFTAR HARGA VAKSIN / BIAYA IMUNISASI KLINIK VAKSINASI RAISHA