Hepatitis akut yang disebabkan oleh HBV secara klinis sama dengan yang disebabkan oleh virus lain yang menyebabkan hepatitis. Masa inkubasi sekitar 75 hari, bervariasi dari 30-180 hari. Setelah fase prodromal dengan lemes, mual demam ringan, mialgia yang berakhir sekitar 1-2 minggu, kemudian akan diikuti dengan jaundice/kuning pada kulit, selaput lendir mata dan kuku, urin gelap, dan kotoran pucat seperti dempul. Pasien mungkin juga akan mengeluhkan nyeri perut kanan atas. Gejala ini akan membaik setelah 1-3 bulan.
Tanda dan gejala infekksi virus hepatitis B ini berbeda berdasarkan usia penderitanya. Umumnya anak dibawah usia 5 tahun dan orang dewasa yang mengalami kelainan sistem pertahanan tubuh (immuno-supressived) tidak ditemukan tanda dan gejala apapun.
Sedangkan 30–50% orang yang berusia >5 tahun, akan ditemukan tanda dan gejala awal yang secara klinis sama dengan hepatitis yang disebabkan oleh virus lain. Masa inkubasi infeksi virus hepatitis B sekitar 75 hari, bervariasi dari 30-180 hari. Setelah fase prodromal dengan lemes, mual, demam ringan, dan mialgia yang berakhir sekitar 1-2 minggu, kemudian akan diikuti dengan jaundice (kuning pada kulit, selaput lendir mata dan kuku), urin gelap, dan kotoran pucat seperti dempul. Pasien mungkin juga akan mengeluhkan nyeri perut kanan atas. Gejala ini akan membaik setelah 1-3 bulan.
Orang dengan infeksi kronik virus hepatitis B mungkin juga tidak ditemukan tanda dan gejala yang khas, atau mungkin baru akan muncul adanya tanda dan gejala setelah berkembang menjadi seperti sirosis hati hingga kanker hati.
Bagaimana mendeteksi apakah seseorang telah terkena infeksi hepatitis B atau tidak?
HbsAg adalah salah satu marker HBV yang paling awal ditemukan, kadang 4 minggu (bervariasi dari 6-60 hari) setelah infeksi. Keberadaannya mengindikasikan adanya infeksi HBV saat ini dan juga infeksius. Sebagai tambahan HbeAg merupakan marker replikasi virus, dapat terdeteksi pada fase inisial dari infeksi HBV akut. Keberadaannya mengindikasikan bahwa darah dan cairan tubuh penderita yang terinfeksi sangat menular. HBV DNA adalah marker lain dari keberadaan virus dan secara langsung berhubungan dengan tingkat infeksi. Saat onset gejala atau tes lab fungsi liver abnormal muncul, anti HBc akan terdeteksi (awalnya adalah yang IgM). Total anti HBc biasanya menetap, dan sebagai marker untuk infeksi lampau. Selama masa pemulihan dari gejala, HbeAg dan HbsAg menghilang dan digantikan selama masa konvalesen oleh anti-HBe dan anti-HBs. Keberadaan anti HBs mengindikasikan status imunitas terhadap infeksi HBV.
Artikel terkait :VAKSIN HEPATITIS B : DEWASA DAN ANAK BAYI
Perkembangan infeksi virus hepatitis B
Baik manifestasi klinis akibat infeksi HBV selama fase akut maupun kemungkinan berkembangnya ke hepatits B kronis sangat tergantung dari usia saat terkena infeksi. Gejala dan tanda klinis dari hepatitis B akut terjadi pada 1% infeksi HBV perinatal, 10% infeksi pada anak usia 1-5 tahun dan 30% untuk anak dengan usia yang lebih tua dan dewasa. Hepatitis B akut akan menyebabkan kegagalan liver menyeluruh/fulminan pada 0,5-1% orang dewasa yang terinfeksi tetapi jarang pada anak>1 tahun yang terinfeksi.Kematian akibat hepatitis B fulminan sekitar 70%.
Artikel terkait: Infeksi Hepatitis B
Di sisi lain kemungkinan untuk menjadi infeksi kronis pada infeksi HBV berbanding terbalik dengan usia. Sekitar 80-90% yang terinfeksi saat perinatal, dan 30% yang terinfeksi saat anak-anak sebelum usia 6 tahun, dan ≤5% dewasa yang terinfeksi HBV akan berkembang menjadi infeksi hepatitis B kronis. Terdapat peningkatan resiko perkembangan menjadi infeksi kronis pada beberapa golongan pasien seperti penderita HIV, dan mereka yang mengalami gagal ginjal dan diabetes.
Orang-orang dengan infeksi HBV kronis mempunyai resiko lebih 15-25% kematian prematur akibat sirosis dan HCC. Tidak mungkin membedakan secara klinis infeksi HBV dengan infeksi hepatitis karena virus lainnya, sehingga tes lab sangat diperlukan. Secara istilah serologis, infeksi HBV akut didefiniskan sebagai adanya HbsAg dan antibodi IgM terhadap antigen core/inti (IgM HbcAg). Pada awalnya, fase replikasi aktif dari infeksi pada pasien juga terdapat seropositif untuk HbeAg.