Apa ya beda vaksin HPV Cervarix dan Gardasil ? Saat ini kita mengenal 2 vaksin HPV untuk mencegah kanker serviks yaitu vaksin Cervarix dan Gardasil. Yang menjadi pertanyaan sekarang adalah apa beda vaksin HPV Cervarix dan Gardasil tersebut. Untuk kali ini mungkin akan dibahas dengan singkat saja karena materi mengenai kedua vaksin ini sudah ditulis pada artikel kami yang lainnya.
Artikel terkait : VAKSIN HPV 5 ALASAN PENTING SAAT INI WAJIB DIBERIKAN PADA PEREMPUAN
Vaksin Cervarix diproduksi oleh GSK dan dilisensi pada tahun 2006. Vaksin ini merupakan vaksin HPV dengan kandungan 2 strain virus HPV di dalamnya yaitu strain 16 dan 18 dimana 2 strain tersebut bertanggung jawab terhadap 70% kejadian kanker serviks di dunia. Tetapi dalam hal pencegahan kanker serviks vaksin Cervarix ini mencegah kejadian kanker serviks lebih dari 90% (Ingat bahwa angka efektivitas vaksin tidak seperti hitung-hitungan matematika dimana jika yang dicegah hanya 70% penyebab maka hanya akan memiliki efektivitas 70% juga. Efektivitas vaksin ditentukan juga oleh banyaknya orang yang divaksin dalam populasi tersebut, sehingga sebenarnya lebih tepat untuk saat ini jika kita menyebutnya dengan istilah efikasi lebih dari 90% karena percobaan tersebut dilakukan dalam populasi yang terkontrol).
Artikel terkait : PENYEBAB KANKER SERVIKS
Lalu bagaimana dengan vaksin Gardasil. Vaksin Gardasil yang diproduksi oleh MSD atau lebih sering dikenal dengan Merck dilisensi pada tahun 2009 berisi 4 strain virus HPV dimana 2 strainnya sama dengan vaksin Cervarix yaitu strain 16 dan 18 untuk mencegah kanker serviks, dan 2 strain lainnya yaitu strain 6 dan 11 dimana kedua strain tersebut bertanggung jawab terhadap kejadian kutil kelamin baik pada wanita maupun pria dan sering kali dikenal dengan istilah “jengger ayam”. Meskipun bukan merupakan suatu keganasan, tetapi kutil kelamin ini juga cukup mengganggu baik dari fungsi maupun penampilan dan beberapa referensi mengatakan sebagai kofaktor juga untuk terjadinya infeksi virus HPV yang dapat menyebabkan kanker serviks. Untuk pria lebih direkomendasikan untuk menggunakan vaksin Gardasil karena pada pria lebih sering terjadi kutil kelamin, meskipun strain 16 dan 18 juga dapat menyebabkan kanker penis, anus, dan nasofaring pada pria.
Artikel terkait : PENCEGAHAN KANKER SERVIKS (KANKER LEHER RAHIM)
Berikut tadi adalah penjelasan mengenai perbedaan vaksin HPV Cervarix dan Gardasil. Apakah ada merek vaksin di luar kedua vaksin tersebut? Saat ini vaksin Gardasil9 yang diproduksi oleh Sanofi Pasteur MSD (“joint venture” dua buah perusahaan vaksin Sanofi Pasteur dan MSD) juga sudah dilisensi pada tahun 2014 dimana di dalamnya terdapat 7 strain virus HPV (strain 16, 18, 31, 33, 45, 52, dan 58) sekitar 85% penyebab kanker serviks ditambah 2 strain penyebab kutil kelamin (strain 6 dan 11). Sampai saat tulisan ini dibuat vaksin ini belum masuk ke Indonesia tetapi sudah tersedia di luar Eropa. Lebih mengejutkan lagi saat ini sudah mulai diujicobakan vaksin HPV yang tidak hanya mencegah kanker serviks tetapi bahkan mampu mengubah lesi prekanker menjadi normal kembali sehingga vaksin ini disebut-sebut memiliki efek terapeutik disamping efek pencegahan. Namun hingga saat ini vaksin tersebut belum dilisensi tetapi sudah memasuki trial fase akhir.
Untuk efikasi semua vaksin tersebut dalam mencegah kanker serviks sebenarnya tidak berbeda secara signifikan, dalam beberapa studi vaksin-vaksin tersebut menunjukkan angka efikasi lebih dari 93%. Saat ini beberapa negara sudah mulai memasukkan vaksin HPV ke dalam program nasional imunisasi wajib mereka seperti UK, Australia, New Zealand, dan Malaysia; dan bahkan saat ini di Bali juga sudah mulai digratiskan untuk vaksin HPV ini berkat kerjasama pemerintah daerah dan POGI Bali dengan menggunakan anggaran daerah. Semoga daerah-daerah lainnya juga bisa mengikuti program tersebut.
Artikel terkait : DAFTAR HARGA VAKSIN / BIAYA IMUNISASI KLINIK VAKSINASI RAISHA