Dari sekian banyak efek samping yang mungkin terjadi setelah kita mendapatkan vaksinasi, pingsan setelah vaksinasi HPV (Human Papillomavirus) bukan hal yang tidak mungkin terjadi. Ternyata, pingsan atau sinkop ini memang mungkin terjadi setelah vaksinasi. Kejadian ini malah menjadi satu efek samping yang perlu kita waspadai karena efeknya yang muncul segera. Namun, tidak perlu khawatir karena ada cara mudah bagi kita untuk mencegah pingsan setelah vaksinasi HPV. Mau tahu bagaimana? Yuk kita simak ulasan dibawah!
Artikel terkait : VAKSIN HPV 5 ALASAN PENTING SAAT INI WAJIB DIBERIKAN PADA PEREMPUAN
Sebenarnya seberapa sering, sih, orang pingsan setelah vaksinasi? Data yang tersedia dari VAERS (Vaccine Adverse Event Reporting System) yang berperan sebagai pusat pelaporan efek samping vaksinasi di Amerika Serikat dan dikelola oleh CDC (Center for Disease Control and Prevention) menunjukkan bahwa dalam kurun waktu 3 tahun (2005-2007) pingsan setelah vaksinasi terjadi sebanyak 463 kali, dengan 63% dari kasus tersebut terjadi pada usia remaja, usia dimana vaksinasi HPV direkomendasikan.2 Lebih spesifik lagi, tim peneliti dari Australia yang mengambil data dari sistem pelaporan efek samping vaksinasi di Negaranya mendapatkan bahwa kasus pingsan setelah vaksinasi HPV terjadi sekitar 3.8% dari seluruh efek samping yang dilaporkan pada tahun 2007-2009.3 Bila dihitung dari seluruh vaksinasi yang dilakukan pada periode waktu tersebut, maka diestimasikan bahwa kemunculan efek pingsan setelah vaksinasi HPV terjadi sebanyak 7.8 kasus dari setiap 100.000 vaksinasi.3 Hal senada juga disebutkan oleh tim peneliti dari Amerika Serikat, yang menemukan dari lebih dari 12,000 kasus efek samping pasca vaksinasi HPV, pingsan merupakan salah satu efek samping yang paling sering muncul (8.2% dari seluruh kasus).4
Apa yang menyebabkan pingsan pasca imunisasi HPV ini kerap terjadi? Pada tahun 2016, dr. Gee seorang peneliti asal Amerika Serikat, membuktikan bahwa memang ada hubungan antara meningkatnya kejadian pingsan dengan pemberian vaksin HPV, namun hal ini terjadi tidak melulu berhubungan dengan konten dari vaksin itu sendiri.4 Ternyata, proses pemberian vaksin atau prosedur vaksinasinya juga bisa menjadi alasan. Meskipun beberapa studi seperti studi dari dr. Ozawa di Jepang pada 2017 menghubungkan vaksinasi HPV dengan perubahan neurologis temporer pada para penerimanya, hingga kini tidak ada mekanisme pasti yang bisa menjelaskan fenomena pingsan setelah vaksinasi ini.5,6 Terlebih lagi, tidak hanya vaksinasi HPV yang dapat menyebabkan pingsan, vaksinasi lain seperti Tdap atau MCV4 juga dilaporkan dapat menyebabkan pingsan. Oleh karena itu, CDC lebih menghubungkan kejadian ini dengan proses pemberiannya yang cukup traumatik dan dapat menimbulkan nyeri mendadak, sehingga memicu refleks dalam diri kita yang disebut vasovagal reflex. Refleks ini akan menyebabkan tubuh kita secara otomatis menurunkan tekanan darah dan denyut nadi, sehingga otak tidak akan menerima pasukan oksigen yang mencukupi. Hal inilah yang menyebabkan kejadian pingsan.
Pingsan mungkin terjadi pada siapa saja, terutama para pemuda-pemudi yang dijadwalkan mendapatkan vaksin HPV, maka cara mencegah terjadinya pingsan menjadi sangat penting untuk diketahui. CDC lagi-lagi memberikan rekomendasi mudah untuk mencegah terjadinya hal tersebut. Hal yang paling penting adalah membuat seseorang senyaman mungkin sebelum menerima vaksinasi ini. Ini dapat dilakukan dengan cara memberikan camilan atau minuman untuk membuat rileks, menjelaskan dan menenangkan sang penerima vaksin, serta memposisikan penerima pasien senyaman mungkin, baik itu duduk atu berbaring.2 Dengan begitu, kemungkinan terpicunya vasovagal reflex akan jauh berkurang dan pingsan pun dapat dicegah.
Kejadian pingsan ini bukan hal yang membahayakan. Meskipun vaksinasi HPV dapat menyebabkan pingsan, hal ini dapat dengan mudah kita cegah dengan cara membuat diri senyaman mungkin sebelum menerima vaksinasi. Tak perlu ada yang kita takuti lagi dengan vaksinasi HPV!
Daftar Pustaka
- Health Partners. What happend to your body when you faint? Diakses dari https://www.healthpartners.com/hp/healthy-living/healthy-living-blog/what-happens-to-your-body-when-you-faint.html. Tanggal 4 Maret 2019.
- Fainting. Diakses dari https://www.cdc.gov/vaccinesafety/concerns/fainting.html. Tanggal 3 Maret 2019.
- Crawford NW, Clothier HJ, Elia S, Lazzaro T, Royle J, Butter JP. Syncope and seizure following human papillomavirus vaccination: a retrospective case series. Diakses dari https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/21449862. Tanggal 3 Maret 2019.
- Gee J, Weibaum C, Sukumaran L, Markowitz LE. Quadrivalent HPV vaccine safety review and safety monitoring plans for nne-valent HPV vaccine in the United States. Diakses dari https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4964727/. Tanggal 3 Maret 2019.
- Slade BA, Leidel L, Vellozi C, et al. Postlicensure safety survaillance for quadrivalent human papilomavirus recombinant vaccine. Diakses dari https://jamanetwork.com/journals/jama/fullarticle/184421. Tanggal 3 Maret 2019.
- Ozawa K, Hineno A, Kinoshita T, Ishihara S, Ikeda S. Suspected adverse effect after human papillomavirus vaccination: a temporal relationship between vaccine administration and the apperance of symptoms in Japan. Diakses dari https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5688202/. Tanggal 3 Maret 2019.
Artikel terkait: DAFTAR HARGA VAKSIN / BIAYA IMUNISASI KLINIK VAKSINASI RAISHA