Sekilas, bila kita berbicara tentang multivitamin, yang ada dalam benak kita mungkin berupa pil atau kapsul suplemen yang sering diminum oleh ibu hamil atau menyusui, atau juga sirup yang sering diberikan kepada anak kecil, akan tetapi injeksi multivitamin pun akhir-akhir ini mulai menjadi perbincangan baru baik di kalangan medis maupun awam. Tak dapat dipungkiri bahwa di beberapa tempat mulai membuka layanan injeksi multivitamin, dan pada kenyataannya pun pemberian multivitamin injeksi dapat ditemukan dalam praktek klinis sehari-hari. Apa sih manfaat sebenarnya dari injeksi multivitamin ini, dan apa yang perlu kita waspadai dengan tindakan ini?
PERTANYAAN SEPUTAR VAKSIN ANTI MENINGITIS, INFLUENZA, DAN PNEUMONIA UNTUK JAMAAH HAJI
Untuk dapat membahas injeksi multivitamin itu sendiri, kita harus tahu apa saja yang biasanya terkandung dalam multivitamin itu dan lewat jalur apa injeksi tersebut diberikan. Isi dari multivitamin yang umumnya diberikan adalah kombinasi atau sebagian dari vitamin B1, B6, B12, C, K dan berbagai bahan tambahan lain sesuai dengan jenis multivitamin yang digunakan, atau indikasi pemberiannya. Injeksi ini dapat diberikan secara intravena (dimasukkan ke dalam peredaran darah) atau secara intramuskuler. Pemberian lewat jalur ini dapat meningkatkan jumlah vitamin yang terserap oleh tubuh.
Kapankah seseorang membutuhkan multivitamin? Hal ini hingga sekarang masih menjadi pertanyaan bagi semua orang. Beberapa studi mencoba menguak misteri ini dalam berbagai kondisi. Kondisi pertama yang dicobakan adalah kondisi fatigue atau kelelahan. Satu studi ini dilakukan oleh seorang peneliti dari Korea bernama dr.Suh. Beliau dan timnya mencoba memberikan suplemen vitamin secara intravena kepada sekelompok pekerja kantoran dan dibandingkan dengan yang mendapatkan suplemen kosong. Mereka menemukan bahwa pemberian suplemen vitamin intravena dapat mengurangi tingkat keletihan para pekerja dalam waktu singkat (dua jam pertama setelah pemberian) dan menengah (selama satu hari).2 Sebagai contoh lain dengan konteks penyakit, salah satu kondisi yang dapat memicu fatigue yang berlebihan adalah kondisi penyakit kronis seperti kanker. Pada kondisi kanker, daya tahan tubuh yang menurun drastis akibat serangan sel ganas dalam tubuh dapat berakibat gejala mudah letih, apalagi bila seseorang sedang berada dalam regimen kemoterapi yang sangat menurunkan daya tubuh. Untuk mengatasi hal ini, beberapa dokter menggagaskan injeksi multivitamin sebagai suplemen tambahan pengobatan kanker. Contohnya saja, dua tim berbeda dari Cina dan New Zealand membuktikan bahwa injeksi vitamin secara intravena pada pasien kanker dapat membantu meningkatkan kualitas hidup mereka, termasuk mengurangi gejala mudah lelahnya.3,4 Yang lebih menarik lagi, efek ini dapat ditemukan pada berbagai jenis kanker, seperti yang dibuktikan oleh kedua tim diatas, yang melaksanakan penelitiannya pada dua tipe kanker berbeda yakni kanker paru dan leukemia.3,4
Namun, ada hal yang harus digaris bawahi karena tentunya penggunaan berlebihan injeksi vitamin ini dapat menyebabkan kerusakan organ tubuh kita, terutama organ ginjal yang bertugas sebagai penyaring vitamin dan mineral. Pada kondisi penggunaan berlebihan, ginjal juga akan bekerja lebih keras dan sewaktu-waktu akan mengalami penurunan fungsi dimana hal ini sudah dibuktikan oleh satu studi observasional di Brazil.5 Akan tetapi, tidak ada efek samping berarti yang ditunjukkan injeksi vitamin selama masih disesuaikan dengan kebutuhan vitamin sang penerima, baik dalam jangka pendek maupun panjang, sehingga keamanannya masih dapat dipercaya.6
Sumber vitamin dan mineral terbaik tetaplah dari apa yang kita konsumsi. Jagalah kesehatan dan pastikan asupan vitamin dan nutrisi anda terpenuhi!
Daftar Pustaka
- Intravenous therapy. Diunduh dari http://imbuir.ca/intravenous-therapy/. Tanggal 22 April 2019.
- Suh SY, Bae WK, Ahn HY, Choi SE, Jung GC, Yeom CH. Intravenous vitamin C administration reduces fatigue in office workers: a double-blind randomized controlled trial. Nutr J. 2012;11:7. Published 2012 Jan 20. doi:10.1186/1475-2891-11-7
- Zhou C, Qin Y, Ming O, et al. Efficacies and adverse reactions of modified vitamin supplement programs before pemetrexed chemotherapy as a second-line treatment against epidermal growth factor receptor (EGFR) mutant wild-type lung adenocarcinoma. Int J Clin Exp Med. 2015;8(8):13716–13723. Published 2015 Aug 15.
- Foster MN, Carr AC, Antony A, Peng S, Fitzpatrick MG. Intravenous Vitamin C Administration Improved Blood Cell Counts and Health-Related Quality of Life of Patient with History of Relapsed Acute Myeloid Leukaemia. Antioxidants (Basel). 2018;7(7):92. Published 2018 Jul 16. doi:10.3390/antiox7070092
- Daher EDF, Martiniano LVM, Lima LLL, Filho NCVL, Souza LEO, Duarte PHP, et al. Acute kidney injury to excessive and prolonged intramuscular injections of veterinary supplements containing vitamins A, D and E: a series of 16 cases. Diakses dari https://www.revistanefrologia.com/en-acute-kidney-injury-due-excessive-prolonged-intramuscular-injection-veterinary-supplements-articulo-S2013251416301511. Tanggal 21 April 2019.
- Biesalski HK, Tinz J. Multivitamin/mineral supplements: rationale and safety – a systematic review. DOI: https://doi.org/10.1016/j.nut.2016.02.013. Tanggal 21 April 2019.
Artikel terkait: DAFTAR HARGA VAKSIN / BIAYA IMUNISASI KLINIK VAKSINASI RAISHA